Mentari

Saat pijar kota tak sanggup lagi beri keindahan malam, embun kembali membasahi jendela kaca, asap tebal menyelimuti kaki - kaki pencakra langit, alunan panggila merdu dari seseorang mengajak mengadapMu.

Bersaksi demi sang penjaga kejahatan malam, dari hamparan kebun - kebun yang mencirikan keindahannya, batu karang yang mencerminkan kekokohan serta keagungganya, serta air yang mengalir seperti apa yang δɪ̣̇ kehendakinnya.

Pagi ini iya kembali memberi kehidupan melalui kumpulan nitrogen dan hidrogen yg amat sangat besar ukurannya itu, menggantikan gelap malam menjadi terang benderang. Sehingga sinarnya menembus celah dedaunan pohon rimbun, kicau burung seolah bernyayi padahal iya berdo'a menyebut keesaan sang maha pencipta atas apa yang iya anugrahkan terhadap tanah yang dikelilingi lautan dengan berbagai samudra beserta apa yang ª∂a̲̅ δɪ̣̇ dalamnya.

Lalu waktu ini lah yang bersaksi kepulangan para pencari nafkah malam, yang berserah pada terbitnya fajar

Puncak, 1 Juli 2013
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Share On:

Penulis : Awab Abdul Wahab ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Mentari ini dipublish oleh Awab Abdul Wahab pada hari Selasa, 30 Juli 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Mentari
 

0 komentar:

Posting Komentar

senyum adalah sesimpel simpel komentar

diooda